UNIVERSITAS
GUNADARMA
TINGKAT
PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN MENGENAI IMUNISASI DASAR DI UNIVERSITAS
GUNADARMA 2019
Disusun Oleh :
Nama : Ike Nur Wulan Asri Yani
NPM :
38716284
Program Studi : DIII
Kebidanan
KARYA
TULIS ILMIAH
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Imunisasi
adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
(Depkes 2013). Pemberian
imunisasi pada balita tidak hanya memberikan pencegahan terhadap anak tersebut,
tetapi akan memberikan dampak yang jauh lebih luas karena akan mencegah
terjadinya penularan yang luas dengan adanya peningkatan imunitas (daya tahan
tubuh terhadap penyakit tertentu) secara umum di masyarakat. Dimana, jika
terjadi wabah penyakit menular, maka hal ini akan meningkatkan angka kematian
bayi dan balita.
Menurut
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr.
Anung Sugihantono, mengatakan, mereka yang belum mendapatkan imunisasi dasar
lengkap tersebut adalah 12 persen dari total bayi 0-11 bulan yang harusnya
sudah mendapatkan imunisasi rutin sejak lahir. Jumlah ini menurut data
Riskesdas terbaru 2018. Cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan sebesar 57,9%, cakupan
tersebut
menurun jika dibandingkan dengan data 2013 sebesar 59,2%. Untuk mencapai 95 persen cakupan imunisasi dasar masih hadapi tantangan, yaitu dari
masyarakat dan tenaga kesehatan atau sistem pelayanan kesehatan (Kemenkes, 2018).
Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai pentingnya imunisasi dasar disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya yaitu kurangnya sosialisasi atau penyuluhan dari petugas kesehatan
kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dasar yang akan diberikan pada
bayi dan balita (Mubarak et.al, 2007).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Dasar Imunisasi
2.1.1
Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun,
kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap
suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit
tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Depkes, 2015:30)
Imunisasi adalah suatu
cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi
penyakit (Ranuh. et. all, 2008:40).
Imunisasi adalah
pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit
tertentu (Wahab, A. Samik, 2002: 22).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep pada penelitian ini dapat
digambarkan seperti dibawah ini :

Variabel Dependen
![]() |









![]() |
3.2
Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional,
Skala Ukur dan Instrumen Penelitian
No.
|
Variabel
|
Devinisi
Operasional
|
Alat
Ukur
|
Kategori
|
Skala
|
1.
|
Pengetahuan tentang Konsep Dasar Imunisasi
|
Jumlah
skor yang diperoleh responden pada pengisian kuesioner tentang konsep dasar
imunisasi
|
Kuesioner
|
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
|
Oridinal
|
2.
|
Pengetahuan tentang Imunisasi
HB0
|
Jumlah skor
yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi HB0
|
Kuesioner
|
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
|
Oridinal
|
3.
|
Pengetahuan tentang imunisasi BCG
|
Jumlah skor
yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi BCG
|
Kuesioner
|
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
|
Oridinal
|
4.
|
Pengetahuan tentang imunisasi DPT
|
Jumlah skor
yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi DPT
|
Kuesioner
|
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
|
Oridinal
|
5.
|
Pengetahuan tentang imunisasi Polio
|
Jumlah skor
yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi Polio
|
Kuesioner
|
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
|
Oridinal
|
6.
|
Pengetahuan tentang imunisasi Campak
|
Jumlah skor
yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi Campak
|
Kuesioner
|
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
|
Oridinal
|
3.3
Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah kurangnya cakupan
imunisasi dasar dikarenakan kurangnya tingkat pengetahuan petugas kesehatan
terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi yang harus ditanamkan dari masa
pendidikan di kampus.
3.4
Rancangan Studi
Rancangan studi pada penelitian ini adalah
studi deskriptif kuantitatif
mengenai tingkat pengetahuan
mahasiswa kebidanan mengenai imunisasi dasar di Universitas
Gunadarma 2019.
3.5
Populasi dan Sampel
3.5.1
Populasi
Populasi
penelitian ini adalah mahasiswi program
studi D III kebidanan Universitas Gunadarma tingkat 2 dan
3.
3.5.2
Sampel
Sampel penelitian ini berjumlah 50 mahasiswi program studi D III kebidanan
Universitas Gunadarma.
3.6
Waktu dan Tempat
Penelitian
akan dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2019 sampai dengan 04 Agustus
2019 di Universitas
Gunadarma Kampus F4 dan F6.
3.7
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data
penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswi program
studi D III kebidanan Universitas Gunadarma tingkat 2 dan 3. Penelitian ini
menggunakan data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang merupakan
alat pengumpulan data. Tahap awal memberikan penjelasan singkat tentang cara
pengisian kuesioner, dibagikan dan diisi oleh responden, kemudian dikumpulkan
kembali kepada peneliti dan diperiksa kelengkapannya.
3.8
Rencana Analisa Data
Analisa data yang digunakan yaitu Analisa Univariat.
Analisa univariat adalah suatu teknik analisa data terhadap satu variabel
secara mandiri, tiap variabel dianalisa tanpa ada kaitan dengan variabel
lainnya. Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
masing-masing variabel yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang
dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yang rencananya dilakukan terhadap 50
responden.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Penelitian
4.1.1
Persiapan
Penelitian
Persiapan
Penelitian meliputi administrasi serta alat ukur. Persiapan administrasi yang
dilakukan adalah melakukan pengurusan surat pernyataan untuk melakukan
penelitian pada mahasiswa kebidanan universitas gunadarma. Persiapan yang
dilakukan adalah dengan menyiapkan kuesioner yang telah disetujui oleh
Pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
4.1.2
Pelaksanaan
Penelitian
Proses
pengambilan data peneliti dimulai pada hari Selasa tanggal 30 Juli 2019 sampai
dengan 04 Agustus 2019. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini
adalah 50 orang. Dalam pengambilan data, secara keseluruhan dapat berjalan
dengan baik dan tidak ditemukan hambatan yang dapat memengaruhi hasil
pengumpulan data.
4.1.3
Deskripsi
Penelitian
Berdasarkan
hasil kuesioner yang telah disebarkan maka didapatkan 50 responden penelitian
yaitu mahasiswa kebidanan di Universitas Gunadarma. Dari seluruh responden
tersebut peneliti mencoba mengkategorikan kembali berdasarkan klasifikasi usia
dan tingkat / Kelas.
4.1.4
Karakteristik
Penelitian
Dari
hasil penelitian pengetahuan mahasiswa Kebidanan tentang imunisasi di Universitas
Gunadarma antara lain Usia dan tingkat / kelas. Hasil Penelitian dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Usia di Universitas
Gunadarma
Usia
|
Frekuensi (n)
|
Persentase %
|
19 tahun
|
9
|
18
|
20 tahun
|
12
|
24
|
21 tahun
|
25
|
50
|
22 tahun
|
4
|
8
|
Jumlah
|
50
|
100
|
Berdasarkan
tabel 4.1 ditemukan bahwa pengetahuan responden penelitian ditinjau dari usia
sebagian besar 21 tahun, yaitu 25 orang (50%).
Tabel 4.2
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Tingkat/kelas di
Universitas Gunadarma
Tingkat/Kelas
|
Frekuensi (n)
|
Persentase %
|
2
|
20
|
40
|
3
|
30
|
60
|
Jumlah
|
50
|
100
|
Berdasarkan
tabel 4.2 ditemukan bahwa pengetahuan responden penelitian ditinjau dari
tingkat/kelas sebagian besar tingkat tiga, yaitu 30 orang (60%).
4.1.5
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar
Pada
variabel pengetahuan terhadap Lima Imunisasi Dasar terdapat 5 variabel yaitu
pengetahuan tentang imunisasi HB0, pengetahuan tentang imunisasi
BCG, pengetahuan tentang imunisasi DPT, pengetahuan tentang imunisasi Polio dan
pengetahuan tentang imunisasi Campak. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel
4.3
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi HB0 di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
|
Frekuensi (n)
|
Persentase %
|
|
Baik
|
16
|
32
|
|
Cukup
|
22
|
44
|
|
Kurang
|
12
|
24
|
|
Jumlah
|
50
|
100
|
|
Berdasarkan
Tabel 4.3 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi HB0
di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 22 orang (44%) yang mempunyai
pengetahuan cukup baik.
Tabel
4.4
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi BCG di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
|
Frekuensi (n)
|
Persentase %
|
Baik
|
28
|
56
|
Cukup
|
15
|
30
|
Kurang
|
7
|
14
|
Jumlah
|
50
|
100
|
Berdasarkan
Tabel 4.4 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi
BCG di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 28 orang (56%) yang
mempunyai pengetahuan baik.
Tabel
4.5
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi DPT di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
|
Frekuensi (n)
|
Presentase %
|
Baik
|
36
|
72
|
Cukup
|
13
|
26
|
Kurang
|
1
|
2
|
Jumlah
|
50
|
100
|
Berdasarkan
Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi
DPT di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 36 orang (72%) yang
mempunyai pengetahuan baik.
Tabel
4.6
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Polio di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
|
Frekuensi (n)
|
Persentase %
|
Baik
|
6
|
12
|
Cukup
|
29
|
58
|
Kurang
|
15
|
30
|
Jumlah
|
50
|
100
|
Berdasarkan
Tabel 4.6 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi
Polio di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 29 orang (58%) yang
mempunyai pengetahuan cukup baik.
Tabel
4.7
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Campak di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
|
Frekuensi (n)
|
Persentase %
|
Baik
|
4
|
8
|
Cukup
|
31
|
62
|
Kurang
|
15
|
30
|
Jumlah
|
50
|
100
|
Berdasarkan
Tabel 4.7 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi
Campak di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 31 orang (62%) yang
mempunyai pengetahuan cukup baik.
4.1.6
Analisis
Per Butir Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar
Analisis
per butir bertujuan untuk mengetahui pernyataan – pernyataan belum dijawab
dengan benar.
Tabel 4.8
Analisis Per Butir Pengetahuan Imunisasi HB0
No. Pernyataan
|
Jumlah yang Menjawab Salah
|
Persentase %
|
1
|
2
|
4
|
2
|
7
|
14
|
3
|
24
|
48
|
4
|
18
|
36
|
5
|
43
|
86
|
Berdasarkan
tabel 4.8 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 5 dari 50 mahasiswa terdapat
43 mahasiswa (86%) yang menjawab dengan salah.
Tabel
4.9
Analisis
Per Butir Pengetahuan Imunisasi BCG
No. Pernyataan
|
Jumlah yang Menjawab Salah
|
Persentase %
|
6
|
0
|
0
|
7
|
11
|
22
|
8
|
25
|
50
|
9
|
30
|
60
|
10
|
3
|
6
|
Berdasarkan
tabel 4.9 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 9 dari 50 mahasiswa terdapat
30 mahasiswa (60%) yang menjawab dengan salah.
Tabel
4.10
Analisis
Per Butir Pengetahuan Imunisasi DPT
No. Pernyataan
|
Jumlah yang Menjawab Salah
|
Persentase %
|
11
|
0
|
0
|
12
|
2
|
4
|
13
|
5
|
10
|
14
|
11
|
22
|
15
|
40
|
80
|
Berdasarkan
tabel 4.10 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 15 dari 50 mahasiswa terdapat
40 mahasiswa (80%) yang menjawab dengan salah.
Tabel
4.11
Analisis
Per Butir Pengetahuan Imunisasi Polio
No. Pernyataan
|
Jumlah yang Menjawab Salah
|
Persentase %
|
|
16
|
1
|
2
|
|
17
|
42
|
84
|
|
18
|
10
|
20
|
|
19
|
47
|
94
|
|
20
|
10
|
20
|
|
Berdasarkan
tabel 4.11 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 19 dari 50 mahasiswa terdapat
47 mahasiswa (94%) yang menjawab dengan salah.
Tabel
4.12
Analisis
Per Butir Pengetahuan Imunisasi Campak
No. Pernyataan
|
Jumlah yang Menjawab Salah
|
Persentase %
|
21
|
1
|
2
|
22
|
46
|
92
|
23
|
3
|
6
|
24
|
43
|
86
|
25
|
17
|
34
|
Berdasarkan
tabel 4.12 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 22 dari 50 mahasiswa terdapat
46 mahasiswa (92%) yang menjawab dengan salah.
4.2
Pembahasan
4.2.1
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Usia di Universitas
Gunadarma
Berdasarkan
tabel 4.1 ditemukan bahwa pengetahuan responden penelitian ditinjau dari usia
sebagian besar 21 tahun, yaitu 25 orang (50%). Pada mahasiswa yang mengetahui
tentang pemberian imunisasi dasar, hasil penelitian bahwa usia mahasiswa tidak
memiliki hubungan yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2009) dimana usia tidak
mempengaruhi pemberian imunisasi dasar.
4.2.2
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Tingkat/kelas di
Universitas Gunadarma
Berdasarkan
tabel 4.2 ditemukan bahwa pengetahuan responden penelitian ditinjau dari
tingkat/kelas terdapat tingkat tiga sebanyak 30 orang (60%) dan tingkat dua
sebanyak 20 orang (40%). Pada mahasiswa yang mengetahui tentang pemberian imunisasi
dasar, hasil penelitian bahwa tingkat/ kelas mahasiswa tidak memiliki hubungan
yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar.
4.2.3
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi HB0 di Universitas Gunadarma
Berdasarkan
Tabel 4.3 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi HB0
di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 16 orang (32%) yang
dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 22 orang (44%) yang dikategorikan
memiliki pengetahuan cukup baik dan 12 orang (24%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan
kurang.
Berdasarkan
tabel 4.8 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 5 yaitu untuk ibu dengan HbsAg
positif, selain vaksin hepatitis B diberikan juga hepatitis immunoglobulin
(HBIg) 0,5 ml di sisi tubuh yang sama dalam 12 jam setelah lahir, dari 50
mahasiswa terdapat 43 mahasiswa (86%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan
menurut (Cahyo, 2010), hepatitis immunoglobulin (HBIg) 0,5 ml diberikan pada
sisi tubuh yang berbeda dalam 12 jam setelah lahir. Sebab, Hepatitis B
Imunoglobulin (HBIg) dalam waktu singkat segera memberikan proteksi meskipun
hanya jangka pendek (3-6 bulan).
4.2.4
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi BCG di Universitas Gunadarma
Berdasarkan
Tabel 4.4 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi
BCG di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 28 orang (56%) yang
dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 15 orang (30%) yang dikategorikan
memiliki pengetahuan cukup baik dan 7 orang (14%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan
kurang.
Berdasarkan
tabel 4.9 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 9 yaitu pemberian imunisasi
BCG dilakukan secara subkutan, agar dapat dilakukan dengan tepat, harus
menggunakan jarum pendek yang sangat halus (10mm, ukuran 26), dari 50 mahasiswa
terdapat 30 mahasiswa (60%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut (Proverawati
dan Andhini, 2010), pemberian imunisasi ini dilakukan secara Intrakutan di
daerah lengan kanan atas.
4.2.5
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi DPT di Universitas Gunadarma
Berdasarkan
Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi
DPT di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 36 orang (72%) yang
dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 13 orang (26%) yang dikategorikan
memiliki pengetahuan cukup baik dan 1 orang (2%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan
kurang.
Berdasarkan
tabel 4.10 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 15 yaitu untuk mempertahankan
tingkat kekebalan dibutuhkan imunisasi DPT lanjutan kepada anak batita sebanyak
satu dosis pada usia 9 bulan, dari 50 mahasiswa terdapat 40 mahasiswa (80%)
yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut (Kemenkes, 2013), untuk
mempertahankan tingkat kekebalan dibutuhkan imunisasi DPT lanjutan kepada anak
batita sebanyak satu dosis pada usia 18 bulan.
4.2.6
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Polio di Universitas Gunadarma
Berdasarkan
Tabel 4.6 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi Polio
di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 6 orang (12%) yang
dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 29 orang (58%) yang dikategorikan
memiliki pengetahuan cukup baik dan 15 orang (30%) yang dikategorikan memiliki
pengetahuan kurang.
Berdasarkan
tabel 4.11 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 19 yaitu vaksin ini diberikan sebanyak 2 tetes
(0,5 ml) langsung kemulut anak, dari 50 mahasiswa
terdapat 47 mahasiswa (94%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut
(Lisnawati, 2011), Vaksin ini
diberikan sebanyak 2 tetes (0,1 ml) langsung kemulut anak
4.2.7
Pengetahuan
Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Campak di Universitas Gunadarma
Berdasarkan
Tabel 4.7 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi
Polio di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 4 orang (8%) yang
dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 31 orang (62%) yang dikategorikan
memiliki pengetahuan cukup baik dan 15 orang (30%) yang dikategorikan memiliki
pengetahuan kurang.
Berdasarkan
tabel 4.12 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 22 yaitu pemberian vaksin campak diberikan 1 kali
pada umur 9 bulan secara subkutan walaupun demikian dapat diberikan secara intramuskular
dengan dosis sebanyak 1 ml, dari 50 mahasiswa
terdapat 46 mahasiswa (92%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut (Ranuh et.al, 2011), pemberian vaksin
campak diberikan 1 kali pada umur 9 bulan secara subkutan walaupun demikian
dapat diberikan secara intramuskular dengan dosis sebanyak 0,5 ml.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
4.1
Kesimpulan
Penelitian
yang dilaksanakan pada mahasiswa kebidanan dari tanggal 30 Juli 2019 sampai dengan
04 Agustus 2019 di Universitas Gunadarma, telah diperoleh hasil dan disimpulkan
sebagai berikut:
4.1.1
Pengetahuan mahasiswa
kebidanan tentang imunisasi HB0 di Universitas Gunadarma dari 50
orang terdapat 22 orang (44%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
4.1.2
Pengetahuan mahasiswa
kebidanan tentang imunisasi BCG di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat
28 orang (56%) yang mempunyai pengetahuan baik.
4.1.3
Pengetahuan mahasiswa
kebidanan tentang imunisasi DPT di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat
36 orang (72%) yang mempunyai pengetahuan baik.
4.1.4
Pengetahuan mahasiswa
kebidanan tentang imunisasi Polio di Universitas Gunadarma dari 50 orang
terdapat 29 orang (58%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
4.1.5
Pengetahuan mahasiswa
kebidanan tentang imunisasi Campak di Universitas Gunadarma dari 50 orang
terdapat 31 orang (62%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
4.2
Saran
4.2.1
Bagi
Universitas Gunadarma
Dapat
melengkapi buku yang dijadikan referensi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam menyusun atau membuat Karya Tulis
Ilmiah.
4.2.2
Bagi
Mahasiswa Kebidanan
Diharapkan
dapat lebih meningkatkan pengetahuan Imunisasi Dasar terutama pada pemberian
imunisasi. Hal ini agar ketidaktahuan terhadap pemberian imunisasi pada
masyarakat dapat terjawab, sehingga pengetahuan masyarakat tentang pemberian
imunisasi dasar akan semakin baik.
4.2.3
Bagi
Peneliti
Dapat
melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan pengetahuan mahasiswa
kebidanan tentang Imunisasi Dasar dengan variabel yang belum diteliti serta
analisa lebih mendalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar