Jumat, 09 Agustus 2019

LATIHAN


UNIVERSITAS GUNADARMA


TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN MENGENAI IMUNISASI DASAR DI UNIVERSITAS GUNADARMA 2019

Disusun Oleh :
Nama               : Ike Nur Wulan Asri Yani
NPM               : 38716284
Program Studi : DIII Kebidanan

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Depkes 2013). Pemberian imunisasi pada balita tidak hanya memberikan pencegahan terhadap anak tersebut, tetapi akan memberikan dampak yang jauh lebih luas karena akan mencegah terjadinya penularan yang luas dengan adanya peningkatan imunitas (daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu) secara umum di masyarakat. Dimana, jika terjadi wabah penyakit menular, maka hal ini akan meningkatkan angka kematian bayi dan balita.
Menurut
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr. Anung Sugihantono, mengatakan, mereka yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap tersebut adalah 12 persen dari total bayi 0-11 bulan yang harusnya sudah mendapatkan imunisasi rutin sejak lahir. Jumlah ini menurut data Riskesdas terbaru 2018. Cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan sebesar 57,9%,  cakupan tersebut menurun jika dibandingkan dengan data 2013 sebesar 59,2%. Untuk mencapai 95 persen cakupan imunisasi dasar masih hadapi tantangan, yaitu dari masyarakat dan tenaga kesehatan atau sistem pelayanan kesehatan (Kemenkes, 2018).
Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dasar disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya yaitu kurangnya sosialisasi atau penyuluhan dari petugas kesehatan kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dasar yang akan diberikan pada bayi dan balita (Mubarak et.al, 2007).



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Konsep Dasar Imunisasi
2.1.1        Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Depkes, 2015:30)
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Ranuh. et. all, 2008:40).
Imunisasi adalah pemberian vaksin kepada seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit tertentu (Wahab, A. Samik, 2002: 22).



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1         Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep pada penelitian ini dapat digambarkan seperti dibawah ini :
Text Box: Tingkat pengetahuan tentang imunisasi dasarGambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Dependen


 
Text Box: Pengetahuan tentang imunisasi HB0Text Box: Pengetahuan tentang imunisasi BCGText Box: Pengetahuan tentang imunisasi DPT Text Box: Pengetahuan tentang imunisasi PolioVariabel Independen


Text Box: Pengetahuan tentang imunisasi Campak
 




3.2         Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Skala Ukur dan Instrumen Penelitian
No.
Variabel
Devinisi Operasional
Alat Ukur
Kategori
Skala
1.       
Pengetahuan tentang Konsep Dasar Imunisasi

Jumlah skor yang diperoleh responden pada pengisian kuesioner tentang konsep dasar imunisasi
Kuesioner
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
Oridinal
2.       
Pengetahuan tentang Imunisasi HB0
Jumlah skor yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi HB0
Kuesioner
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
Oridinal
3.       
Pengetahuan tentang imunisasi BCG
Jumlah skor yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi BCG
Kuesioner
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
Oridinal
4.       
Pengetahuan tentang imunisasi DPT
Jumlah skor yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi DPT
Kuesioner
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
Oridinal
5.       
Pengetahuan tentang imunisasi Polio
Jumlah skor yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi Polio
Kuesioner
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
Oridinal
6.       
Pengetahuan tentang imunisasi Campak
Jumlah skor yang diperoleh responden pada pengisian imunisasi Campak
Kuesioner
≤ 2 buruk
3 cukup
≥ 4 baik
Oridinal

3.3         Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah kurangnya cakupan imunisasi dasar dikarenakan kurangnya tingkat pengetahuan petugas kesehatan terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada bayi yang harus ditanamkan dari masa pendidikan di kampus.
3.4         Rancangan Studi
Rancangan studi pada penelitian ini adalah studi deskriptif kuantitatif mengenai tingkat pengetahuan mahasiswa kebidanan mengenai imunisasi dasar di Universitas Gunadarma 2019.
3.5         Populasi dan Sampel
3.5.1        Populasi
Populasi penelitian ini adalah mahasiswi program studi D III kebidanan Universitas Gunadarma tingkat 2 dan 3.
3.5.2        Sampel
Sampel penelitian ini berjumlah 50 mahasiswi program studi D III kebidanan Universitas Gunadarma.
3.6         Waktu dan Tempat
Penelitian akan dilaksanakan pada tanggal  30 Juli 2019 sampai dengan 04 Agustus 2019 di Universitas Gunadarma Kampus F4 dan F6.
3.7         Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswi program studi D III kebidanan Universitas Gunadarma tingkat 2 dan 3. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang merupakan alat pengumpulan data. Tahap awal memberikan penjelasan singkat tentang cara pengisian kuesioner, dibagikan dan diisi oleh responden, kemudian dikumpulkan kembali kepada peneliti dan diperiksa kelengkapannya.
3.8         Rencana Analisa Data
Analisa data yang digunakan yaitu Analisa Univariat. Analisa univariat adalah suatu teknik analisa data terhadap satu variabel secara mandiri, tiap variabel dianalisa tanpa ada kaitan dengan variabel lainnya. Analisa univariat ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan masing-masing variabel yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui pengisian kuesioner yang rencananya dilakukan terhadap 50 responden.



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1         Hasil Penelitian
4.1.1        Persiapan Penelitian
Persiapan Penelitian meliputi administrasi serta alat ukur. Persiapan administrasi yang dilakukan adalah melakukan pengurusan surat pernyataan untuk melakukan penelitian pada mahasiswa kebidanan universitas gunadarma. Persiapan yang dilakukan adalah dengan menyiapkan kuesioner yang telah disetujui oleh Pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
4.1.2        Pelaksanaan Penelitian
Proses pengambilan data peneliti dimulai pada hari Selasa tanggal 30 Juli 2019 sampai dengan 04 Agustus 2019. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 50 orang. Dalam pengambilan data, secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik dan tidak ditemukan hambatan yang dapat memengaruhi hasil pengumpulan data.
4.1.3        Deskripsi Penelitian
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan maka didapatkan 50 responden penelitian yaitu mahasiswa kebidanan di Universitas Gunadarma. Dari seluruh responden tersebut peneliti mencoba mengkategorikan kembali berdasarkan klasifikasi usia dan tingkat / Kelas.
4.1.4        Karakteristik Penelitian
Dari hasil penelitian pengetahuan mahasiswa Kebidanan tentang imunisasi di Universitas Gunadarma antara lain Usia dan tingkat / kelas. Hasil Penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1
Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Usia di Universitas Gunadarma
Usia
Frekuensi (n)
Persentase %
19 tahun
9
18
20 tahun
12
24
21 tahun
25
50
22 tahun
4
8
Jumlah
50
100

Berdasarkan tabel 4.1 ditemukan bahwa pengetahuan responden penelitian ditinjau dari usia sebagian besar 21 tahun, yaitu 25 orang (50%).
Tabel 4.2
Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Tingkat/kelas di Universitas Gunadarma
Tingkat/Kelas
Frekuensi (n)
Persentase %
2
20
40
3
30
60
Jumlah
50
100




Berdasarkan tabel 4.2 ditemukan bahwa pengetahuan responden penelitian ditinjau dari tingkat/kelas sebagian besar tingkat tiga, yaitu 30 orang (60%).
4.1.5        Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar
Pada variabel pengetahuan terhadap Lima Imunisasi Dasar terdapat 5 variabel yaitu pengetahuan tentang imunisasi HB0, pengetahuan tentang imunisasi BCG, pengetahuan tentang imunisasi DPT, pengetahuan tentang imunisasi Polio dan pengetahuan tentang imunisasi Campak. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi HB0 di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
Frekuensi (n)
Persentase %
Baik
16
32
Cukup
22
44
Kurang
12
24
Jumlah
50
100





Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi HB0 di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 22 orang (44%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
Tabel 4.4
Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi BCG di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
Frekuensi (n)
Persentase %
Baik
28
56
Cukup
15
30
Kurang
7
14
Jumlah
50
100

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi BCG di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 28 orang (56%) yang mempunyai pengetahuan baik.
Tabel 4.5
Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi DPT di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
Frekuensi (n)
Presentase %
Baik
36
72
Cukup
13
26
Kurang
1
2
Jumlah
50
100

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi DPT di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 36 orang (72%) yang mempunyai pengetahuan baik.
Tabel 4.6
Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Polio di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
Frekuensi (n)
Persentase %
Baik
6
12
Cukup
29
58
Kurang
15
30
Jumlah
50
100

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi Polio di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 29 orang (58%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
Tabel 4.7
Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Campak di Universitas Gunadarma
Pengetahuan
Frekuensi (n)
Persentase %
Baik
4
8
Cukup
31
62
Kurang
15
30
Jumlah
50
100

Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi Campak di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 31 orang (62%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
4.1.6        Analisis Per Butir Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar
Analisis per butir bertujuan untuk mengetahui pernyataan – pernyataan belum dijawab dengan benar.
Tabel 4.8
Analisis Per Butir Pengetahuan Imunisasi HB0
No. Pernyataan
Jumlah yang Menjawab Salah
Persentase %
1
2
4
2
7
14
3
24
48
4
18
36
5
43
86

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 5 dari 50 mahasiswa terdapat 43 mahasiswa (86%) yang menjawab dengan salah.
Tabel 4.9
Analisis Per Butir Pengetahuan Imunisasi BCG
No. Pernyataan
Jumlah yang Menjawab Salah
Persentase %
6
0
0
7
11
22
8
25
50
9
30
60
10
3
6

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 9 dari 50 mahasiswa terdapat 30 mahasiswa (60%) yang menjawab dengan salah.
Tabel 4.10
Analisis Per Butir Pengetahuan Imunisasi DPT
No. Pernyataan
Jumlah yang Menjawab Salah
Persentase %
11
0
0
12
2
4
13
5
10
14
11
22
15
40
80

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 15 dari 50 mahasiswa terdapat 40 mahasiswa (80%) yang menjawab dengan salah.


Tabel 4.11
Analisis Per Butir Pengetahuan Imunisasi Polio
No. Pernyataan
Jumlah yang Menjawab Salah
Persentase %
16
1
2
17
42
84
18
10
20
19
47
94
20
10
20





Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 19 dari 50 mahasiswa terdapat 47 mahasiswa (94%) yang menjawab dengan salah.
Tabel 4.12
Analisis Per Butir Pengetahuan Imunisasi Campak
No. Pernyataan
Jumlah yang Menjawab Salah
Persentase %
21
1
2
22
46
92
23
3
6
24
43
86
25
17
34

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 22 dari 50 mahasiswa terdapat 46 mahasiswa (92%) yang menjawab dengan salah.
4.2         Pembahasan
4.2.1        Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Usia di Universitas Gunadarma
Berdasarkan tabel 4.1 ditemukan bahwa pengetahuan responden penelitian ditinjau dari usia sebagian besar 21 tahun, yaitu 25 orang (50%). Pada mahasiswa yang mengetahui tentang pemberian imunisasi dasar, hasil penelitian bahwa usia mahasiswa tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Savitri (2009) dimana usia tidak mempengaruhi pemberian imunisasi dasar.
4.2.2        Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Dasar Berdasarkan Tingkat/kelas di Universitas Gunadarma
Berdasarkan tabel 4.2 ditemukan bahwa pengetahuan responden penelitian ditinjau dari tingkat/kelas terdapat tingkat tiga sebanyak 30 orang (60%) dan tingkat dua sebanyak 20 orang (40%). Pada mahasiswa yang mengetahui tentang pemberian imunisasi dasar, hasil penelitian bahwa tingkat/ kelas mahasiswa tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kelengkapan imunisasi dasar.
4.2.3        Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi HB0 di Universitas Gunadarma
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi HB0 di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 16 orang (32%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 22 orang (44%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan cukup baik dan 12 orang (24%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang.
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 5 yaitu untuk ibu dengan HbsAg positif, selain vaksin hepatitis B diberikan juga hepatitis immunoglobulin (HBIg) 0,5 ml di sisi tubuh yang sama dalam 12 jam setelah lahir, dari 50 mahasiswa terdapat 43 mahasiswa (86%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut (Cahyo, 2010), hepatitis immunoglobulin (HBIg) 0,5 ml diberikan pada sisi tubuh yang berbeda dalam 12 jam setelah lahir. Sebab, Hepatitis B Imunoglobulin (HBIg) dalam waktu singkat segera memberikan proteksi meskipun hanya jangka pendek (3-6 bulan).
4.2.4        Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi BCG di Universitas Gunadarma
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi BCG di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 28 orang (56%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 15 orang (30%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan cukup baik dan 7 orang (14%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang.
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 9 yaitu pemberian imunisasi BCG dilakukan secara subkutan, agar dapat dilakukan dengan tepat, harus menggunakan jarum pendek yang sangat halus (10mm, ukuran 26), dari 50 mahasiswa terdapat 30 mahasiswa (60%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut (Proverawati dan Andhini, 2010), pemberian imunisasi ini dilakukan secara Intrakutan di daerah lengan kanan atas.
4.2.5        Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi DPT di Universitas Gunadarma
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi DPT di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 36 orang (72%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 13 orang (26%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan cukup baik dan 1 orang (2%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang.
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 15 yaitu untuk mempertahankan tingkat kekebalan dibutuhkan imunisasi DPT lanjutan kepada anak batita sebanyak satu dosis pada usia 9 bulan, dari 50 mahasiswa terdapat 40 mahasiswa (80%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut (Kemenkes, 2013), untuk mempertahankan tingkat kekebalan dibutuhkan imunisasi DPT lanjutan kepada anak batita sebanyak satu dosis pada usia 18 bulan.
4.2.6        Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Polio di Universitas Gunadarma
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi Polio di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 6 orang (12%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 29 orang (58%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan cukup baik dan 15 orang (30%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang.
Berdasarkan tabel 4.11 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 19 yaitu vaksin ini diberikan sebanyak 2 tetes (0,5 ml) langsung kemulut anak, dari 50 mahasiswa terdapat 47 mahasiswa (94%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut (Lisnawati, 2011), Vaksin ini diberikan sebanyak 2 tetes (0,1 ml) langsung kemulut anak
4.2.7        Pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Tentang Imunisasi Campak di Universitas Gunadarma
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukan bahwa pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi Polio di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 4 orang (8%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan baik, 31 orang (62%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan cukup baik dan 15 orang (30%) yang dikategorikan memiliki pengetahuan kurang.
Berdasarkan tabel 4.12 menunjukan bahwa pada pernyataan nomor 22 yaitu pemberian vaksin campak diberikan 1 kali pada umur 9 bulan secara subkutan walaupun demikian dapat diberikan secara intramuskular dengan dosis sebanyak 1 ml, dari 50 mahasiswa terdapat 46 mahasiswa (92%) yang menjawab dengan salah. Sedangkan menurut (Ranuh et.al, 2011), pemberian vaksin campak diberikan 1 kali pada umur 9 bulan secara subkutan walaupun demikian dapat diberikan secara intramuskular dengan dosis sebanyak 0,5 ml.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1         Kesimpulan
Penelitian yang dilaksanakan pada mahasiswa kebidanan dari tanggal 30 Juli 2019 sampai dengan 04 Agustus 2019 di Universitas Gunadarma, telah diperoleh hasil dan disimpulkan sebagai berikut:
4.1.1        Pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi HB0 di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 22 orang (44%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
4.1.2        Pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi BCG di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 28 orang (56%) yang mempunyai pengetahuan baik.
4.1.3        Pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi DPT di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 36 orang (72%) yang mempunyai pengetahuan baik.
4.1.4        Pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi Polio di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 29 orang (58%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
4.1.5        Pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang imunisasi Campak di Universitas Gunadarma dari 50 orang terdapat 31 orang (62%) yang mempunyai pengetahuan cukup baik.
4.2         Saran
4.2.1        Bagi Universitas Gunadarma
Dapat melengkapi buku yang dijadikan referensi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam menyusun atau membuat Karya Tulis Ilmiah.
4.2.2        Bagi Mahasiswa Kebidanan
Diharapkan dapat lebih meningkatkan pengetahuan Imunisasi Dasar terutama pada pemberian imunisasi. Hal ini agar ketidaktahuan terhadap pemberian imunisasi pada masyarakat dapat terjawab, sehingga pengetahuan masyarakat tentang pemberian imunisasi dasar akan semakin baik.
4.2.3        Bagi Peneliti
Dapat melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan pengetahuan mahasiswa kebidanan tentang Imunisasi Dasar dengan variabel yang belum diteliti serta analisa lebih mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar